Minggu, 07 Agustus 2011

.

Setengah kuberjalan diatas bebatuan
Cuma darah-darah yang berkilau
Mentari bukan hangat tertusuk
Jiwa berharap penuh, tapi terluka

Kumampu terbang, sayapku patah
Berlari, ku tak bisa melompat
Berbayangku, bayangan kosong
Dimana berdalih, lidahku hampir putus

Semangatku berdiam dilorong setengah salju
Dingin yang makin lama kian sakit
Lain yang berwarna tak mampu mengenaliku lagi
Rumah semut seperti rumahku, walaupun jamak tapi aku tak memiliki.

Sengaja sang disana menjatuhkan kotoran
Daun hitam ditempa hijau berserat
Senada kutulis didalam keheningan
Serat hidup seperti apakah yang aku jalani?
Entah terkilir atau terbahak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar