Minggu, 07 Agustus 2011

.

Setengah kuberjalan diatas bebatuan
Cuma darah-darah yang berkilau
Mentari bukan hangat tertusuk
Jiwa berharap penuh, tapi terluka

Kumampu terbang, sayapku patah
Berlari, ku tak bisa melompat
Berbayangku, bayangan kosong
Dimana berdalih, lidahku hampir putus

Semangatku berdiam dilorong setengah salju
Dingin yang makin lama kian sakit
Lain yang berwarna tak mampu mengenaliku lagi
Rumah semut seperti rumahku, walaupun jamak tapi aku tak memiliki.

Sengaja sang disana menjatuhkan kotoran
Daun hitam ditempa hijau berserat
Senada kutulis didalam keheningan
Serat hidup seperti apakah yang aku jalani?
Entah terkilir atau terbahak.

Sang Pemimpi

Semusim yang masih biru dihati sang pemimpi
Senyum kemarin masih ku hirup sesejuk dihatku
Kemana perginya cinta? Ku tak mengerti
Seperti menangkap kupu-kupu kecil yang masih menikmati madunya

Pemimpi takkan hidup tanpa mimpi
Ataukah layur yang melambai dengan kehangatan tanganmu
Kuterjatuh didalam cinta ini, kusangat jauh dari keharumanmu
Bunga yang kuharap cuma duri yang hinggap

Kamu tau kenapa sang penompang cinta selalu berfikir terbalik?
Ku berharap bisa menjadi tangkai yang bisa menompang mahkota cintamu
Sari sang dewa terserak ditengah tenggorokan pemuja

Apa yang kamu makan setelah ini?aku juga berbalik arah
Dimana sayapku yang lain?
Tak membekukan ditengah putihnya salju

Dikedalaman yang dingin, aku cuma melihat kamu yang masih selimuti jiwa ini.
Selalu kupegang ditengah deru sang angin
Kenapa pemimpi bisa mendapatkan harapannya?
Apakah yang mampu membalik semua itu?
Kenapa batu pecah ditengah tangan yang berangan?
Tak akan jauh dari sang pemimpi

Apa yang mampu aku lakukan ketika melihat senyummu
Semakin pemimpi yang kuhancurkan, tanganku terpampang diatas kelelahan

Ku terlelap dipermadani mahkota cintamu
Mentari takkan mampu lagi melihat aku ditengah tidurku
Kubertanya kepada mataku, apakah aku sudah melihat bidadari?
Ataukah hatiku yang berbayang kamu.

Teriakan ini takkan mampu kamu dengar seperti sekeras yang ada didalam hatiku
Ternyata hatiku berteriak kencang
Seluruh jiwa pecah diatas gelombang mimpi

Ini bukan mimpi, kubunuh kau mimpi
Sudah seharusnya aku terbangun
Aku cuma butuh satu dari seribu cinta
Yaitu, cinta kamu untuk selamanya..